Ayo Berdonasi untuk Pendidikan

Semua manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk mengubah hidup orang lain. Memberi adalah salah satu kemampuan itu. Mari bersama-sama wujudkan mimpi adik-adik di sudut negeri untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

KLIK DISINI

Agustiani Relawan Angkatan 3
Masyarakat kota dan masyarakat yang hidup di desa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Tak ada aturan yang melarang pendidikan untuk masuk ke desa. Akan tetapi, fenomena yang ada saat ini menunjukkan bahwa ketidakmerataan kualitas pendidikan khususnya di desa atau di daerah-daerah terpencil semakin nyata saja. Dalam hal ini, tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhi mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakmerataan kualitas pendidikan di kota dan di desa adalah tidak memadainya sarana dan prasarana yang ada. Contoh yang umum yang dapat kita temukan adalah akses internet. Di kota, akses internet sangat mudah didapat di manapun kita berada. Hampir setiap siswa SD sudah memiliki smartphone sendiri, dan itu sudah dianggap hal yang lumrah. Bahkan tidak jarang orang tua memasang jaringan internet kapasitas wi-fi di rumah mereka. Berbeda dengan di desa, seorang anak SD yang memiliki handphone sudah sangat luar biasa di mata anak-anak lainnya. Terlebih lagi, masih banyak daerah-daerah pelosok yang belum mampu menjangkau jaringan seluler. Hal tersebut tentu berpengaruh besar bagi perkembangan kualitas pendidikan pelajar Indonesia, karena hampir semua informasi dapat diakses dengan cepat melalui koneksi internet.

Selain itu, akses perjalanan ke sekolah seringkali menjadi penyebab utama seorang anak tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut tidak jarang ditemukan di daerah-daerah terpencil yang ada di Indonesia. Pada umumnya, Sekolah Dasar masih bisa dikategorikan mudah untuk dijangkau. Akan tetapi, ketika beranjak memasuki Sekolah Menengah Pertama, maka timbullah pemikiran dua kali untuk melanjutkannya karena mempertimbangkan sekolah yang sudah semakin jauh dan sulitnya akses ke sana. Namun demikian, hal tersebut hampir tidak pernah ditemukan menjadi kendala pada anak-anak perkotaan.

Hal lain yang menjadi pertimbangan penyebab ketidakmerataannya pendidikan di kota dan di desa adalah faktor kesadaran pentingnya pendidikan itu sendiri. Di desa yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang agraris seringkali tidak memberikan dukungan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sehingga anak-anak yang merupakan generasi muda harapan bangsa juga seringkali tidak memiliki pilihan lain kecuali mengikuti orang tua mereka. Sedangkan fenomena yang ada di kota sangat bertolak belakang dengan hal tersebut. Bahkan kebanyakan realita yang ada, orang tua yang memaksa anaknya untuk berpendidikan tinggi.

Namun, di balik kehidupan yang serba sulit yang menyebabkan kurang majunya pembangunan sektor pendidikan yang ada di desa, ada suatu hal berharga yang tak ternilai harganya yang jarang dimiliki oleh anak-anak perkotaan, yaitu semangat juang. Hal itulah yang sekiranya bisa menjadi modal besar bagi seorang anak desa yang lugu dan serba kekurangan untuk menjadikan dirinya sukses di masa depan.

Nama : Agustiani Khaeruddin
Relawan : Angkatan 3
Asal Daerah: Kab. Wajo
Asal Kampus: UIN Alauddin Makassar

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.