Jika berbicara tentang Pendidikan, berarti kita berbicara tentang bagaimana kualitas suatu bangsa dan bagaimana kemajuan suatu bangsa. Yahh, Pendidikan memang sangat vital bagi suatu bangsa, maka dari itu dunia Pendidikan harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Namun…jika saya beropini dengan jujur mengenai Pendidikan di Indonesia maka saya akan mengatakan bahwa Pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata memuaskan. Tidak memuasakan terutama dari soal pemerataan Pendidikan. Masih banyak sekali anak-anak di pelosok Indonesia yang mendapatkan Pendidikan belum layak. Mengukur Pendidikan bukan hanya dari kurikulum tapi dari sarana dan prasarana juga menjadi persoalan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dan itulah yang menjadi salah satu masalah terbesar Pendidikan di pelosok Indonesia. Banyak anak-anak di pelosok yang terhalang berpendidikan karena fasilitas Pendidikan yang sangat minim. Disisi lain ada yang sudah memiliki fasilitas tapi terkendala lagi dengan keterbatasan pengajar yang ada.
Adanya ketidaksamarataan Pendidikan, hal itulah yang membuat saya ingin merasakan secara
langsung bagaimana keadaan adik-adik di pelosok dalam menjalani pendidikannya.
Pemberangkatan di Komunitas Koin Untuk Negeri ini mengambil lokasi binaan di MI GUPPIMAMMESO Desa Bissoloro, Kec.Bungaya, Kab.Gowa. Sebuah perjalanan yang memberi
pengalaman dan pelajaran baru bagi saya. MI Guppi-Mammeso sebuah sekolah yang
menggambarkan bahwa pendidikan di Indonesia masih belum baik, dinding sekolah dari kayu
ditambah beberapa papannya lepas, pembatas kelas seadanya dan kursi dan meja yang apa adanya.
Selama kurang lebih 4 hari kami disana.
Perjalanan dimulai dari makassar pada 8 juli 2021 sekitar jam 13.00 dan sampai di lokasi sekitar
waktu sholat magrib, yaah cukup lama karena kami sempat terhalang oleh hujan dan juga
perjalanan ke lokasi butuh berjalan kaki. Seperti biasa memang hari pertama di khususkan hanya
untuk perjalanan saja dan berkegiatan dilakukan dua berikutnya. Seperti biasa malam pertama di
daerah pegunungan menjadi hal yang berat karena tubuh harus beradaptasi dengan dinginnya udara
disana.
Semangat dan senyum adik-adik menjadi obat dari rasa capek dan lelah yang saya rasakan.
Pelosok mengajarkan saya bahwa saya oarng yang masih perlu banyak bersyukur. Dengan konsep
belajar dan bermain membuat adik-adik pelosok yang sedikit malu-malu bisa nyaman dan cepat
akrab dengan kami semua.
Perjalanan kali ini mengajarkanku betapa indah dan bahagianya hidup dalam kedamaian dengan
saling tolong-menolong, mengajar dan belajar Bersama adik-adik, berbincang dan bertukar
pendapat dengan kakak-kakak relawan. Terima kasih Sekolah Jejak Nusantara 24, banyak hal baru
yang saya dapatkan.
Ditulis oleh Relawan SEJARA Angk. XXIV:
Nama : Fachrul Islam Hidayat (Kak Fachrul)
Institusi :
Universitas Hasanuddin
Posting Komentar