KUN-PALOPO/Hari ini untuk pertama kalinya KUN-PALOPO memberangkatkan relawan ke lokasi pengabdian setelah terbentuk beberapa bulan lalu karena memang pada dasarnya KUN yang baru terbentuk di satu daerah tidak bisa serta-merta langsung membuka pendaftaran relawan untuk mengabdi melalui beberapa program namun perlu untuk sekedar mendalami proses yang ada.
Setelah terbentuk, hal pertama yang dilakukan yakni dengan fokus pada program Tunjuk Satu Koin (TSK) dimana program ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menabung dalam bentuk celengan sederhana di rumah. Diawal bulan dan diakhir bulan celengan tersebut kemudian dikumpul dan dihitung secara bersama. Hasilnya kemudian disalurkan dalam bentuk bantuan pendidikan untuk meringankan beban pendidikan adik-adik yang kurang beruntung.
SD Buntu Lumu yang merupakan kelas jauh dari SDN 107 Lagego menjadi sasaran KUN-PALOPO kali ini. Sebuah sekolah yang terletak diatas gunung dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Papan dan balok kayu yang sudah mulai lapuk menjadi ciri khas dari sekolah ini. Hanya memiliki satu bangunan yang dipakai untuk semua jenjang dari kelas 1 – 5. Sekolah ini memiliki 18 orang siswa yang diajar oleh 2 orang guru bernama Ibu Hasdar dan Ibu Hasni.
Mungkin saja potret sekolah mereka sangat jauh dari kata layak namun satu hal yang harus kita tahu bahwa semangat mereka jauh melebihi semangat kita atau adik-adik yang mungkin duduk dibangku antik dengan balutan fasilitas mewah.
Sekolah ini berjarak 12 KM dari Jalan Poros Lutim yang kira-kira memiliki waktu tempuh sekitar 5 jam dari kota Palopo. 3 jam naik motor di tambah 2 jam jalan kaki. Tak hanya relawan adik-adik pun sama untuk sampai ke sekolahnya mereka harus menyisihkan sedikit tenaga untuk jalan beralaskan lumpur dan batu.
Inilah gambaran potret pendidikan kita di sudut negeri, semoga saja tak hanya KUN namun akan hadir relawan-relawan lain yang akan ikut berpartisipasi agar kelak sekolah ini bisa menjadi lebih layak agar adik-adik bisa menjadi lebih nyaman.
Posting Komentar