Ayo Berdonasi untuk Pendidikan

Semua manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk mengubah hidup orang lain. Memberi adalah salah satu kemampuan itu. Mari bersama-sama wujudkan mimpi adik-adik di sudut negeri untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

KLIK DISINI

Perjalanan relawan menuju lokasi
21 Agusutus 2017. Sebelum bercerita lebih lanjut izinkan saya memperkenalkan diri, namma saya Raodatul Jannah, dipanggil Oda, lahir di Bantaeng 23 tahun silam. Saya menyelesaikan pendidikan di SD Inpres Kaloling pada tahun 2006, di SMP Negeri 1 Pakjukukang pada tahun 2009. Setelah tamat pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Tompobulu dan tamat pada tahun 2012. Alhamdulillah setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SMA saya diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan berhasil menyelesaikan pendidikan diprogram studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Makassar pada akhir maret 2016. Hingga saat ini saya masih terdaftar mahasiswa Pogram Pascasarjana UNM pada program studi Pendidikan IPS konsentrasi Ilmu Ekonomi.

Berbicara soal pendidikan apa yang terlitas difikiran kita? saat menemukan pertanyaan seperti ini. Untuk menanggapi pertanyaan itu tentu kita akan berfikir sejenak dan merenungkan apasih pendidikan itu?, seberapa penting pendidikan bagi kita?. Sedikit penerjelasan Pendidikan adalah usaha sadar dalam memanusiakan manusia, pendidikan juga diartikan sebagai suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri setiap individu. Dalam era globalisasi sekarang ini pendidikan memegang peran penting dalam menjamin kelangsungan hidup. Skill, wawasan, dan pengetahuan adalah hal paling utama yang dibutuhkan dalam bersaing didunia kerja terutama semenjak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang tidak hanya membuka arus perdagangan barang dan jasa tetapi juga pasar tenaga keja. Dari deskripsi singkat ini siapkah kita menghadapi persaingan dalam dunia kerja? Dengan kualitas pendidikan yang masih sangat rendah. terkhusus didaerah-daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terdalam).

Pernahkah kita berfikir dalam menghadapi arus globalisai apa yang terjadi dengan pendidikan didaerah terdalam Indonesia? Dalam perjalanan singkat saya pada beberapa waktu lalu disebuah dusun yang diberi nama Dusun Bara, Desa Bontosomba, Kec. Tompobulu, Kab.Maros. Disana terdapat Sebuah sekolah yang sangat memprihatinkan. Untuk sampai kelokasi kita harus berjalan kaki karena infrastruktur jalan yang belum memadai. Bagi pemula membutuhkan waktu 3-4 jam dari pusat kota Makassar ke tempat penitipan motor, dan berjalan kaki sekitar 3-4 jam untuk sampai di sekolah. Sebuah sekolah yang sangat berbeda dengan sekolah-sekolah yang berada dipusat kota. Jika dibandingkan dengan fasilitas yang berada disekolah-sekolah pekotaan yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk menunjang proses pembelajaran sangat berbeda dengan adik-adik di Dusun Bara yang hanya menggunakan peralatan seadanya. Tidak hanya itu kondisi sekolah yang cukup memprihatinkan, meja dan kursi seadanya.

Selama empat hari berada dilokasi saya merasa sangat bersyukur dan berterimakasih KUN (Koin Untuk Negeri) telah diberi kesempatan untuk mengabdi dan menginspirasi adik-adik di Dusun Bara, Desa Bontosomba. Ditempat ini saya banyak belajar, belajar dari semangatnya adik-adik untuk terus belajar walaupun dengan kondisi yang tidak memungkinkan, belajar dari ibu Jannah yang memiliki dedikasi tinggi sebagai seorang guru, dan teman-teman sekolah jejak nusantara (Sejara). Pengalaman ini adalah luar biasa yang tidak akan saya peroleh ditempat lain.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.