Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau dan memiliki beragam suku dan budaya. Indonesia merupakan Negara kepulauan sehingga jika kita kaitkan dengan pendidikan, hanya pendidikan di wilayah atau daerah yang dapat di jangkau pemerintah pusat atau pemerintah daerah sajalah yang mendapat perhatian.
Sedangkan untuk daerah terpencil itu kurang mendapat perhatian yang serius dari pemerintah, bahkan didaerah terpencil kebanyakan masyarakatnya kurang merasakan yang namanya bangku pendidikan yang sempurna.
Pendidikan merupakan salah satu pemutus tali kemiskinan. Seperti apa yang dilakukan Negara Jepang pada saat perang dunia ke-2, dimana pada saat itu Jepang mengalami kekalahan dan kehancuran total, sehingga pemerintahnya saat itu berpikir bagaimana bisa kembali membangun negaranya, yaitu dengan mengumpulkan para guru dan dokter yang masih tersisa untuk membangun kembali negaranya.
Dari sini bisa kita lihat bagaimana pentingnya suatu pendidikan untuk membangun suatu bangsa.
Pemerataan pendidikan di Indonesia yang diwacanakan oleh pemerintah belum sepenuhnya dinikmati oleh masyarakatnya terutama yang berada pada daerah terpencil. Wacana tentang pemerataan pendidikan belum sepenuhnya terealisasi dengan baik. Sehingga pada saat ini masih banyak masyarakat yang hidup dibwah garis kemiskinan atau tidak hidup layak.
Masyarakat daerah terpencil biasanya telah membiasakan anak-anaknya untuk bekerja sejak usia dini, untuk membantu pekerjaan orang tuanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan materi yang mereka miliki atau dengan kata lain perekonomian masyarakat di daerah terpencil masih dibawah rata-rata.
Untuk menyekolahkan saja anaknya, mereka masih berpikir karena ekonomi keluarganya, padahal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja masih sangat susah.
Adapun sekolah didaerah terpencil memiliku sarana dan prasarana yang masih terbatas. selain itu, minimnya fasilitas dan hiburan dikarenakan jauh dari keramaian kota membuat banyak guru yang merasa tidak nyaman dan mengajukan pindah kesekolah yang berada di perkotaan.
Sangat susah mencari guru yang sukarela untuk mengabdi didaerah terpencil. Hal ini disebabkan oleh factor yang mempengaruhi menurunnya mutu pendidikan.
Selain sarana dan prasarananya yang harus ditingkatkan, pemerintah juga harus bijak dalam mengambil suatu kebijakan dalam pendidikan, contoh pada saat penerapan kurikulum 2013, dimana ada penambahan jam belajar siswa disekolah, itu tidak mencerminkan bahwa kementerian pendidikan dan kebudayaan tidak melihat kondisi pendidikan didaerah terpencil. Penambahan jam pelajaran bukanlah solusi yang tepat sebelum komponen-komponen dalam pendidikan itu diperbaiki.
Jadi menurut saya, tidak ada alasan pemerintah untuk tidak membangun dan memperbaiki kualitas pendidikan didaerah terpencil, apalagi anggaran pendidikan sangat besar yaitu 20 % dari APBN dan APBD sesuai UUD 1945 pasal 31 ayat 2,3 dan ayat 4.
Kemudian untuk memajukan daerahnya, pemerintah harus memulai dari peningkatan mutu pendidikannya supaya menghasil SDM yang bermutu. Apalagi saat ini peningkatan perekonomian Negara itu berpusat pada desa, maka sebaiknya peningkatan mutu pendidikan tidak berpusat di perkotaan melainkan didesa terutama didaerah terpencil.
Oleh : Andi Malikus Shalih M
Status : Calon Relawan SEJARA
Posting Komentar