Ayo Berdonasi untuk Pendidikan

Semua manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk mengubah hidup orang lain. Memberi adalah salah satu kemampuan itu. Mari bersama-sama wujudkan mimpi adik-adik di sudut negeri untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

KLIK DISINI


EkspeditorKUN
- Pada tanggal 14 Oktober 2022 saya dan tim yang terdiri dari 4 orang keseluruhan melakukan perjalanan dalam rangka penyaluran donasi ke salah satu desa yang berada di Kab. Maros, tepatnya di Dusun Moncongjai, Desa Limapoccoe, Kec. Cenrana, saya sendiri selaku kordinator Ekspedisi sekaligus sebagai ketua tim penyaluran donasi. Adapun tim yang saya ajak kali ini yaitu Fahrul, Fatimah, dan Mirda kami berempat berangkat dari Makassar mengendarai motor sekitar 2 jam± untuk sampai di desa tempat kami akan menumpang untuk beristirahat. Rumah yang kami singgahi kali ini yaitu rumah mantan kepala sekolah SD kampung baru juga merupakan sekolah tujuan ekspedisi kali ini. Beliau adalah Pak Herman mantan kepala sekolah SD Moncongjai yang telah lama mengabdi di dunia pendidikan, maksud dan tujuan kami untuk bertemu beliau adalah untuk membicarakan perihal kondisi dan keadaan warga dan siswa disana, selain itu kami bermaksud untuk ikut berangkat bersama beliau menuju lokasi sekolah dan kami juga mengatakan bahwa ini kali pertama kami kesana dan meminta tolong diantar oleh beliau.

Namun sesampainya kami disana, banyak hal yang terjadi salah satunya ialah perubahan lokasi penyaluran secara mendadak dikarenakan suatu hal yang diluar perencanaan dan konfirmasi sebelumnya, hal ini juga yang membuat kami bimbang untuk melanjutkan perjalanan. Akan tetapi seiring berjalannya komunikasi yang sampai harus melibatkan 3 kepala sekolah akhirnya ditentukanlah lokasi penyaluran yang baru. Tepatnya di SD 184 Inpres Tanete, Dusun Tanete, Desa Cenrana Baru, Kec. Cenrana, Kab. Maros.

Pada tanggal 15 oktober Setelah meminta izin dari kepala sekolah SD 184 Inpres Tanete, kami pun berangkat ke lokasi pada pukul 07.40 pagi, dan diantar oleh pak Herman sampai kejalan masuk menuju lokasi, karena beberapa pertimbangan Pak Herman tidak dapat mengantar kami sampai ke lokasi karena suatu tugas yang tidak bisa beliau tinggalkan, namun beliau mengarahkan kami jalur yang harus dilalui untuk sampai ke lokasi tujuan.

Kurang lebih 30 menit perjalanan menuju lokasi rumah kepala sekolah SD 184 Inpres Tanete akhirnya kami bertemu dengan Pak Munsir selaku kepala sekolah disana, setelah berbincang sedikit mengenai jumlah siswa dan medan yang akan dilalui kami pun segera menyiapkan beberapa barang donasi yang akan disalurkan, kata Pak Munsir jarak dari rumah beliau ke sekolah itu sekitar 4 Km, jarak yang lumayan jauh bagi kami namun bagi beliau ini tidak seberapa, hal itu yang membuat kami bersemangat untuk segera sampai dilokasi tujuan.

Jalan beton yang dilalui lumayan bagus mempercepat kami sampai di sekolah tujuan, kurang dari 20 menit kami tiba di SD 184 Inpres Tanete, sesampainya disana kami bergegas menyusun barang dan memasang spanduk donasi untuk keperluan dokumentasi, sembari memperkenalkan diri kami juga ikut terjun mengajar dan bermain tebak-tebakan bersama para siswa, dengan iming-iming mendapat hadiah bagi yang mampu menjawab, semua siswa sangat antusias dan aktif dalam mengikuti arahan kami. 

Dari info yang kami dapat jumlah siswa yang aktif di sekolah ini sekitar 13 orang, namun yang kami dapat temui hari itu hanya 7 orang saja, jumlah guru disini juga hanya 7 orang, 2 diantaranya adalah ASN (Aparatur Sipil Negara) dan sisanya itu tenaga honorer. Meskipun begitu saya salut dan terkesan melihat semangat adik- adik disini, walau jarak tempuh dari rumah ke sekolah sekitar 2 Km dan harus di tempuh dengan berjalan kaki, adik-adik disini tidak patah semangat untuk belajar dan terus bersekolah.

Setelah pembagian donasi telah kami lakukan selanjutnya kami melakukan sesi foto bersama dengan siswa dan guru disana, tak lupa pula kami dijamu dengan suguhan kacang rebus dan segelas teh hangat, bangunan sekolah disini sudah berdiri  sejak tahun 80-an namun telah direnovasi pada tahun 2010 lalu, meski begitu bangunan yang berdindingkan papan itu sangat layak dan baik untuk digunakan walau sekarang hanya ada 2 kelas saja yang tersisah yang dapat terpakai sebab satu ruangan kelas itu plafonnya telah ambruk dan bangunannya miring karena pergeseran tanah.

Di iringi suasana yang hangat dari guru dan bapak kepala sekolah kami bercerita banyak hal tentang dunia pendidikan saat ini, tak lupa pula kami menjelaskan secara detail asal serta tujuan kami dan apa yang menjadi alasan kami melakukan perjalanan ke setiap pelosok. Tak terasa waktu berlalu kami berempat akhirnya pamit untuk pulang, selepas bersalaman dengan bapak ibu guru disana kami Kembali diantar oleh Pak Munsir selaku kepala sekolah untuk kembali kerumah beliau.

Selepas istirahat sejenak dirumah beliau, kami berpamitan untuk pulang Kembali ke Makassar. Banyak hal yang kami dapatkan pada perjalanan ini, begitu banyak hal- hal baik yang kami jumpai, meski perjalanan kali ini diluar rencana awal namun kami tetap bersyukur dapat melaksanakan tugas ini dengan baik dan lancar. Kadang saya berpikir ada kalanya ketika sesuatu telah kita rencanakan dengan baik bisa saja digantikan dengan hal lain yang lebih indah pada nyatanya, walau sempat pesimis karena rencana lokasi target kami batal, namun diberikan ganti yang tidak kami duga. Dan tentunya pasti ada hikmah di balik setiap kejadian. Salam ekspeditor pelosok negeri, DARI SUDUT NEGERI KITA MENGINSPIRASI.


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.