Cerita
ini di awali di Tanete Bulu, Kabupaten Maros. Ada sebuah daerah pelosok yang
hanya memiliki sedikit penduduk karena kurangnya akses jalan menuju daerah itu.
Mungkin tidak banyak orang tau tentang daerah ini dan hanya segelintir orang
yang memang benar-benar tau tentang masyarakat Tanete Bulu, termasuk saya. Saya
baru-baru ini masuk dalam komunitas koin untuk negeri sebagai relawan karena
dari awal saya memang tertarik dengan komunitas ini.
Saat
pemberangkatan ke Tanete Bulu sempat terfikir mungkin saya tidak sanggup lagi
mendaki dan berjalan lagi melewati hujan yang sangat deras serta jalan yang
begitu jauh. Tetapi, ada hati kecil yang menyemangati agar saya tetap terus
berjalan. Sesampainya di Tanete Bulu, perjuangan saat di perjalanan pun
terbayar dengan sendirinya, seakan-akan apa yang saya lakukan di perjalanan
tersebut tidak sia-sia.
Hari
jumat tanggal 27 april 2018 pagi matahari mulai terbit di ufuk timur di barengi
dengan indahnya suara burung yang berkicau. Anak-anak di daerah Tanete Bulu
berlalu lalang untuk bergegas ke sekolah. Saya pun dan kakak-kakak relawan yang
lain bergegas menuju sekolah dan alakah terkejutnya saya melihat keadaan
sekolah mereka yang menurut saya itu jauh dari layak untuk menuntut ilmu.
Tetapi, anak-anak disana tetap bersemangat untuk menuntut ilmu walaupun serba
dalam keadaan kekurangan. Saya sempat bebicara dalam hati, “saya termasuk orang
yang sangat beruntung bisa mendapat pendidikan yang layak di kota dan saya juga
sangat beruntung bisa bertemu dengan anak-anak di daerah Tanete Bulu, dari
mereka saya belajar untuk bersyukur dan dalam keadaan apapun, susah maupun
senang kita harus tetap bersyukur dan terus bersemangat”.
Pemandangan
di daerah Tanete Bulu sangat indah, masyarakatnya yang ramah, dan kakak-kakak
relawan KUN yang menyenangkan membuat saya sejenak melupakan masalah-masalah
yang ada di otak saya. Saya sangat berterima kasih kepada komunitas Koin Untuk
Negeri karena sudah menerima saya dengan banyaknya kekurangan saya, dan saya
sempat malu dengan salah satu relawan KUN yang bernama kak Nada yang jauh-jauh
dari Jakarta datang untuk menjadi relawan. Beliau dari kota besar bisa terketuk
hatinya dengan dunia pendidikan dan membantu adik-adik belajar.
Untuk
kesekian kalinya saya ucapkan terima kasih untuk kakak-kakak relawan Koin Untuk
Negeri sudah memberikan pengalaman yang sangat luar biasa, keramahannya,
kesenangannya, kerjasamanya dan kekompakannya serta hal-hal lainnya yang
mungkin tidak bisa saya ucapkan dengan kata-kata lagi. Walaupun kita mempunyai
daerah yang berbeda-beda dan suku yang berbeda tetapi kita semua bisa kompak
serta bisa menjalin silaturahmi dengan baik.
Semoga
komunitas ini tetap terjaga, jangan pudar, tetap semangat dan terus
menginspirasi negeri walaupun tidak banyak setidaknya KUN bisa membantu mereka
yang kekurangan. Dan semoga lebih banyak lagi orang-orang di luar sana bisa
tersentuh hatinya oleh kehidupan anak-anak di daerah Tanete Bulu karena hidup
akan lebih berharga jika kita bisa berguna dan berbagi ilmu untuk orang lain.
Kakak Sry Wahyu Lestari, UIN Alauddin Makassar