Ninik samping kiri |
Nama Saya Ninik Wahyuni Rahman biasa dipanggil ‘kak Nini’ atau ‘kak Ninh’. Saya relawan SEJARA angkatan V di Dusun Bara Kab. Maros. Alhamdulillah perjalanan ke Dusun Bara selama 5 hari berjalan lancar dan Alhamdulillah juga sampai kembali ke rumah dengan sehat walafiat. Oya teman-teman, Relawan SEJARA angkatan V ini berjumlah 24 orang yang mana berasal dari daerah tinggal dan asal kampus yang berbeda-beda. Yah, tidak apa-apalah kita berbeda-beda asal yang penting kerukunan dan kekeluargaan kita bisa terjalin erat selama 5 hari di sana, dan mudah-mudahan juga terjalin erat selamanya di KUN. Aamiin.....
Baiklah teman-teman ataupun kakak-kakak, saya ingin berbagi sedikit cerita sekaligus berbagi kebahagiaan ketika di Dusun Bara kemarin, mudah-mudah secuil cerita ini juga bisa sekaligus menginspirasi teman ataupun kakak-kakak sekalian.
Nah, pada hari pertama, kami start dari basecamp KUN. Sebelum berangkat, kami berdo’a bersama-sama agar perjalanan kami selamat sampai tujuan, kemudian langsung menuju Dusun Bara Desa Bontosomba Kec. Tompobulu Kab. Maros. Perjalanan naik motor sebelum ke Dusun Bara menempuh ± 4 jam dan sebelum kami mulai naik-turun gunung menuju dusun tersebut, saat itu semua motor dititip disalah satu rumah guru di sana yang bernama kak Jannah, kami beristirahat sekaligus shalat dan juga makan siang. Setelah itu, sekitar pukul 3.35 pm, kami pun mulai melanjutkan perjalanan menuju Bara dengan tidak naik kendaraan apapun tetapi mendaki.. yeah! Drama pun dimulai. Langsung saja, Alhamdulillah selama naik-turun gunung tidak ada halangan atau hambatan yang begitu mengganggu perjalanan kami hanya saja kami perlu memompa terus-menerus semangat kami untuk sampai di lokasi tercinta, yeah! Akhirnya, selama menempuh ± 3 jam perjalanan naik-turun gunung, kami pun sampai di rumah kepala dusun Bara.
Pada hari kedua, dimana hari itu bertepatan dengan HUT RI yang ke-72, kami melaksanakan upacara bendera 17 Agustus tepat di lapangan sekolah. Oya, perjalanan menuju sekolah dari rumah pak Dusun menempuh jarak ± 1 km. Meskipun akan seperti itu untuk 2 hari ke depannya, tetapi semangat kami tidak pernah surut. Well, setelah mengadakan upacara 17 Agustus, kami juga mengadakan 3 lomba yaitu: 1) Lomba Makan Kerupuk, 2) Lomba Memasukkan Pensil ke dalam Botol, dan 3) Lomba Lari Sarung, dan alhamdulillah terlaksanakan dengan baik dan lancar.
Pada hari ketiga, kami mulai mengajar, yang mana kelas yang di PJ-kan hari itu adalah kelas kreatifitas dan kelas literasi. Pada Kelas Kreatifitas, kami mengajarkan tentang 1) Menggambar dan Mewarnai, 2) Back to Nature, dan 3) Recycle. Pada ketiga program itu, adik-adik (kelas 1-2) diajarkan bagaimana mewarnai gambar menggunakan pasir bewarna, adapun gambar yang diwarnai adalah gambar-gambar profesi seperti: guru, dokter, polisi, tentara, dan kepala dusun, kemudian adik-adik (kelas 3-4) diajarkan bagaimana mengkreasikan kembali benda-benda yang ada di alam sekitar, seperti pada kegiatan kemarin adik-adik diajarkan untuk mengkreasikan buah pinus menjadi gantungan kunci yang diberikan glitter menggunakan lem, dan adik-adik (kelas 5-6) diajarkan bagaimana mendaur ulang benda-benda yang tidak terpakai, seperti pada kegiatan kemarin adik-adik diajarkan untuk membuat celengan dari kardus yang tidak terpakai kemudian dibungkus dan dipercantik dengan kertas marmer bewarna lalu diberi tali ‘kur’ di setiap sudutnya.
Nah, setelah materi Kelas Kreatifitas usai, kemudian dilanjutkan lagi oleh Kelas Literasi. Dalam Kelas Literasi, ada beberapa program yang diajarkan seperti: 1) Program yang mana adik-adik belum bisa mengenal huruf abjad, 2) Program yang mana adik-adik sudah bisa mengenal huruf, 3) Program yang mana adik-adik belum lancar membaca, dan 4) Program yang mana adik-adik sudah lancar membaca. Dalam program tersebut, ada beberapa kategori dalam menilai tingkat pemahaman mereka baik dalam mengenal huruf ataupun dalam membaca.
Pada hari keempat, kami masih mengajar dan kelas yang di PJ-kan hari itu adalah kelas alam dan kelas inspirasi. Pada Kelas Alam, kami mengajarkan tentang 1) Mini Garden, 2) Penggunaan Pupuk Kompos & Pestisida Alami, dan 3) Dokter Cilik. Pada ketiga program itu, adik-adik dibagi menjadi beberapa kelompok dan kemudian mengerjakan bagiannya masing-masing. Nah, setelah materi Kelas Alam usai, kemudian dilanjutkan lagi oleh Kelas Inspirasi. Dalam Kelas Inpsirasi mengajarkan tentang 1) Beranda Harapan, 2) Tokoh Inspiratif, dan 3) Buku Positif. Pada ketiga program itu juga, adik-adik dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan cita-cita/ profesi yang mereka inginkan. Profesi-profesi tersebut ada guru, dokter, polisi, tentara, dan kepala dusun. Pada program Beranda Harapan, adik-adik mengungkapkan kembali tentang cita-cita/ profesi yang mereka inginkan, kemudian mereka diberi penguatan tentang profesi yang mereka pilih, menuliskan cita-cita mereka di Kartu Beranda Harapan, dsb. Pada program Tokoh Inspirarif, kami menggambarkan salah satu tokoh inspiratif berdasarkan profesi sebelumnya, merefleksikan cerita, serta mendiskusikan tokoh cerita dan karakternya. Terakhir pada program Buku Positif, adik-adik/ siswa-siswa diminta untuk selalu mencatat kegiatan-kegiatan selama SEJARA berlangsung, mencatat kegiatan positif lainnya, dsb.
Pada hari kelima, kami beserta kakak relawan lainnya kerja bakti di sekitaran rumah warga termasuk membersihkan kamar mandi yang kami pakai selama 5 hari di sana. Setelah itu, sekitar pukul 9, kami memberikan hadiah perlombaan 17 Agustus kepada adik-adik yang ditetapkan memenangkan lomba sekaligus membagi-bagikan tas khusus dari KUN kepada adik-adik di Desa Bara. Kemudian kami melanjutkan sesi foto bersama adik-adik/siswa-siswa, para orang tua siswa maupun warga sekitar. Setelah itu, kami bersiap-siap untuk sarapan dan mandi. Kemudian sekitar pukul 11 lewat kami bersama-sama berpamitan kepada bapak kepala Dusun Bara beserta keluarganya dan juga kepada warga sekitar. Setelah pamit, salam-salaman, kami pun berdo’a bersama-sama sebelum memulai kembali perjalanan pulang kami menuju Makassar.
Suasana haru dan sedih tentu jelas menyelimuti perasaan kami, semua rasa bercampur ria, rasa seperti ingin tinggal lebih lama lagi bersama mereka, tetapi waktu selalu datang mengingatkan kami bahwa sudah waktunya untuk meninggalkan. Meskipun suasana haru yang lebih mengisi perasaan kami saat itu, tetapi kami senang, kami bahagia, dan kami bersyukur memiliki kesempatan untuk bisa bertemu, tinggal, dan mempererat tali kekeluargaan bersama masyarakat Bara.
Alhamdulillah!! Sekian secuil cerita dari saya, mudah-mudahan bisa menginspirasi teman/kakak-kakak yang belum bergabung untuk ikut mengabdi di pelosok negeri lainnya di SEJARA angkatan selanjutnya. Siapapun anda, adik-adik di sana pun lebih tidak sabar ingin menyambut anda dengan senyuman hangatnya. Gabung yuk! Kami tunggu ya..
Salam Sekolah Jejak Nusantara
Komunitas Koin Untuk Negeri
Dari sudut negeri kami menginspirasi..yeeee….
Posting Komentar